HSI.abdullahroy.com
Silsilah Ilmiyyah 05.3 Beriman Kepada Hari Akhir
Halaqah 54 – Beberapa Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 02 dari 02
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A
Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah wa sholatu wa sallamu ala Rosulillah wa ala alihi wa sohbihi ajmain
Halaqoh yang ke-54 dari silsilah beriman kepada hari akhir adalah tentang Beberapa Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian 02 dari 02
Diantara kejadian di padang mahsyar bahwasannya Allah akan bertanya kepada para malaikat dan nabi Isya ‘alayhis salam, Allah menyebutkan di dalam Saba 40-42 bahwasannya di padang mahsyar Allah akan bertanya kepada para malaikat yang disembah oleh sebagian manusia sebagai penghinaan terhadap orang-orang musyrikin yang dahulu menyembah mereka. Apakah mereka ini dahulu menyembah kalian? Malaikat menjawab “Maha suci Engkau, Engkaulah pelindung kami, bukan mereka, akan tetapi sebenarnya mereka dahulu telah menyembah jin, kebanyakan mereka beriman kepada jin tersebut”
Maksudnya bahwasannya orang-orang musyrikan ketika menyembah selain Allah, baik orang yang sholeh, benda mati dan lain-lain maka pada hakekatnya mereka menyembah jin karena yang menyuruh mereka untuk menyekutukan Allah adalah jin.
Apabila mereka menaati berarti mereka telah menyembah jin tersebut. Para malaikat pun tidak berkuasa untuk memberikan manfaat dan juga mudhorot kepada orang-orang yang telah menyembah mereka.
Para penyembah malaikat itupun akan diazab oleh Allah Subhana wa ta ‘ala.
Di dalam surat Al Maidah 116 – 117 Allah menyebutkan bahwasannya Allah akan bertanya kepada nabi Isa ‘alayhis salam sebagai penghinaan dari Allah subhana wa ta ‘ala terhadap orang-orang nasrani yang menjadikan beliau dan Ibu beliau sebagai Tuhan.
Wahai Isa putra Maryam, apakah engkau dahulu pernah mengatakan manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua tuhan selain Allah?
Isa menjawab, Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku untuk mengatakannya.
Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada dirimu.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghoib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang engkau perintahkan kepadaku untuk mengatakannya yaitu sembahlah Allah Rabbku dan Rabb kalian. Dan aku menjadi saksiatas mereka selama aku hidup bersama mereka, maka setelah Engkau wafatkan aku Engkaulah yang mengawasi mereka dan Engkau Maha Menyaksikan segala sesuatu.
Demikianlah keadaan para Malaikat dan Nabi Isa ‘alayhis salam. Mereka adalah makhluk yang taat beribadah kepada Allah. Senang apabila manusia hanya menyembah kepada Allah. Dan mereka tidak pernah menyuruh manusia menyembah diri mereka.
Demikian pula orang yang sholeh dan wali-wali Allah, manusialah yang terlalu berlebih-lebihan terhadap mereka, membuat patung mereka, memajang gambar mereka, membangun dan menghias kuburan mereka, meyakini bahwasannya mereka mengetahui yang ghoib, berdoa kepada mereka, berpergian jauh untuk berziarah ke makam mereka, beri’tikaf di kuburan mereka, menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka, membangun masjid di atas kuburan mereka, atau memasukkan kuburan mereka di dalam masjid, bertawasul dengan doa mereka setelah mereka meninggal dunia. Atau menganggap orang-orang sholeh tersebut bisa mendekatkan diri mereka kepada Allah.
Ini semua termasuk berlebihan. Jangan sampai seseorang seperti keadaan kaum Nabi Nuh ‘alayhis salam yang berlebihan terhadap lima orang sholeh yang disebutkan di dalam surat Nuh ayat yang ke-23.
Atau seperti keadaan sebagian orang yang mengaku mencintai Ali bin Abi Thalib, Fathimah, Hasan, Husein, dan sebagian keturunan mereka radhiallahu anhum, kemudian berlebih-lebihan terhadap mereka.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Abdullah Roy,
Di kota Al Madinah
Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy.